عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُسْرٍ رضي الله عنه أَنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّ شَرَائِعَ الإِسْلاَمِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ، فَأَخْبِرْنِي بِشَيْءٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ، قَالَ: لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ
Abdullah bin Busr -raḍiyallāhu ‘anhu- meriwayatkan bahwa seorang laki-laki pernah berkata, “Wahai Rasulullah! Sesungguhnya syariat Islam telah banyak sampai padaku, maka kabarkanlah kepadaku sesuatu yang bisa aku jadikan sebagai pegangan?” Beliau bersabda,”Senantiasa lisanmu basah dengan zikir kepada Allah.” (Shahih. HR. Ibnu Majah, At-Tirmidzi, dan Ahmad).Penjelasan singkat: Seorang laki-laki datang mengadu kepada Nabi ﷺ bahwa ibadah-ibadah sunah baginya sangat banyak sehingga ia sampai tidak mampu mengerjakannya karena kelemahannya. Kemudian ia meminta kepada Nabi ﷺ agar ditunjuki suatu amalan ringan yang dapat mendatangkan pahala banyak untuk dijadikan sebagai pegangan. Maka beliau ﷺ membimbingnya agar lisannya selalu digerakkan untuk terus-menerus berzikir kepada Allah -Ta’ālā- di setiap waktu dan keadaan berupa tasbih, tahmid, istigfar, doa dan lain sebagainya. Pelajaran yang bisa diambil dari hadits:
- – Keutamaan terus-menerus berzikir kepada Allah -Ta’ālā-.
- 2- Di antara karunia besar Allah ialah dimudahkan sebab-sebab pahala.
- 3- Perbedaan bagian setiap hamba dalam mendapatkan pintu-pintu kebaikan dan kebajikan.
- 4- Banyak berzikir kepada Allah dengan lisan dalam bentuk tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan lain sebagainya yang diikuti dengan kehadiran hati dapat menggantikan banyak amalan sunah.
- 5- Perhatian Nabi ﷺ kepada para penanya dengan menjawab setiap orang dengan jawaban yang sesuai dengan kondisinya.
Referensi:
https://hadeethenc.com/ar/browse/hadith/4716