Dari Anas, dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam – beliau bersabda, “Salah seorang di antara kalian tidaklah dikatakan sebagai orang yang beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (al-Bukhari no. 13)(عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ)
Faedah hadits
- Salah satu tanda kesempurnaan keimanan seseorang adalah rasa cinta kepada saudaranya seiman.
- Arti cinta di sini adalah ia tidak rela membiarkan saudaranya tertimpa keburukan, sebagaimana dirinya tidak ingin keburukan tersebut menimpa dirinya
- Rasa cinta sesama muslim yang dijalin atas dasar keimanan akan menghasilkan kekuatan besar bagi umat ini, sehingga tidak akan mudah dikalahkan oleh musuh-musuh islam.